Minggu, 02 April 2017

Hati-hati, Terlalu Sering Potong Kuku Justru Bahaya

Hati-hati, Terlalu Sering Potong Kuku Justru Bahaya

Seberapa sering Anda biasanya memotong kuku? Anda yang suka melakukan perawatan manicure atau nail art mungkin jadi sering merapikan ujung kuku dan membentuknya supaya tetap tampak cantik. Meskipun kuku jadi senantiasa rapi dan cantik, hati-hati kalau Anda sering potong kuku. Pasalnya, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa kuku yang terlalu sering dipotong justru akan lebih mudah rusak. Bagaimana bisa, ya? Silakan simak jawaban lengkapnya berikut ini.

Harusnya seberapa sering potong kuku?

Kuku anak-anak tumbuh jauh lebih cepat daripada orang dewasa. Selain itu, kecepatan pertumbuhan kuku setiap orang juga berbeda-beda. Namun, rata-rata kuku jari dan kaki manusia tumbuh dengan kecepatan 3 milimeter per bulan.

Maka, idealnya Anda memotong kuku setiap dua minggu sekali. Namun, beberapa orang memang lebih suka memanjangkan kukunya agar bisa dicat atau dihias. Untuk anak-anak, sebaiknya potong kuku seminggu sekali. Ini karena anak-anak biasanya masih sering bermain di tempat-tempat yang jadi sarang kuman, bakteri, atau cacing penyebab penyakit. Kuman atau kotoran bisa terjebak di balik kuku anak yang cepat panjang.

Yang terjadi kalau terlalu sering potong kuku

Kalau Anda terlalu sering potong kuku, misalnya dua kali seminggu, kuku Anda jadi lebih rentan mengalami berbagai masalah yang cukup serius. Hal ini berhasil diamati oleh para ahli yang tergabung dalam Institute of Physics di Inggris.

1. Kuku mudah rusak

Dalam penelitian tersebut, disebutkan bahwa terlalu sering potong kuku akan menyebabkan kerusakan pada kuku. Ketika dipotong, kuku akan mengalami tekanan dan gesekan yang cukup keras. Maka, terlalu sering memotong kuku berarti kuku terus-terusan mendapat tekanan tersebut. Kuku Anda pun jadi lebih rapuh dan mudah patah.

2. Bentuk tidak rata

Kuku juga tidak bisa tumbuh seimbang secara alami jika dipotong terus. Anda tidak memberi kesempatan yang cukup bagi kuku untuk menyeimbangkan pertumbuhannya. Akibatnya, bentuk kuku Anda akhirnya jadi tampak tak beraturan. Apalagi kalau kuku Anda mudah patah, pasti kuku jari Anda terlihat tidak rata.

3. Cantengan

Ya, terlalu sering potong kuku justru bisa menyebabkan cantengan. Cantengan adalah kondisi serius di mana kuku tumbuh menusuk ke dalam daging. Kondisi ini lebih sering terjadi pada kuku yang permukaannya cenderung datar dan lebar. Namun, cantengan juga kerap dialami oleh orang yang kukunya tidak rata karena terlalu sering dipotong dan dibentuk.

Panduan merawat kuku yang sehat

Untuk menghindari risiko berbahaya saat merawat kuku jari dan kaki Anda, perhatikan panduan aman berikut ini.

Jaga kebersihan kuku dengan cuci tangan, sampai ke bagian bawah kuku kalau Anda punya kuku yang panjang.

Gunakan gunting kuku yang tajam dan higienis. Gunting yang tumpul dan kotor berisiko menyebabkan kuku mudah rusak dan terinfeksi.

Hindari menggigiti atau menarik kuku sembarangan. Beberapa orang punya kebiasaan ini sehingga kuku dan jari jadi tampak kasar dan rusak. Ketika ada kuku yang mau patah atau ada kulit yang mengelupas di sekitar kuku, gunakan gunting kuku untuk merapikannya. Jangan digigiti atau ditarik begitu saja.

Sabtu, 01 April 2017

Fakta-fakta Penting Kaitan Kecoak dan Kesehatan

Fakta-fakta Penting Kaitan Kecoak dan Kesehatan

Foto: Thinkstock
Hari-hari belakangan ini mungkin kecoak menjadi binatang yang paling banyak disebut di internet. Ini menyusul kisah Vyna Girilaw yang mengaku mengigit kecoak saat makan di Holycow! Steakhouse By Chef Afit.

Ya, mungkin siapapun akan jijik jika kecoak berseliweran di sekitarnya, apalagi saat sedang makan. Bau kecoak yang khas dan 'hobinya' bermain di selokan dan tempat sampah membuat nafsu makan hilang.

Dirangkum detikHealth, berikut ini sejumlah fakta-fakta penting kaitan kecoak dan kesehatan yang bisa menambah pengetahuan Anda:

1.Bisa Usir Kuman Super

Oke, kecoak memang identik dengan jorok, namun tahukah Anda bahwa kecoak sering membersihkan tubuhnya sendiri agar selalu bersih. Para ahli dari Nottingham University juga mengungkap kecoak mempunyai lebih banyak manfaat dibanding risiko kesehatan. Sampel jaringan yang diambil dari otak dan sistem saraf kecoak menunjukkan sedikitnya ada 9 kandungan senyawa yang bersifat toksik atau beracun bagi bakteri.

Senyawa itu bahkan diklaim mampu membunuh hingga 90 persen bakteri super termasuk Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan Escherichia coli.

2.Bisa Menyebabkan Alergi

Kecoak Amerika (Periplaneta americana) dan kecoak Jerman (Blatella germanica) paling memungkinkan menyebabkan alergi. Sebagian besar alergen kecoa berasal dari kotoran yang disebut dengan frass. Alergen ini mirip dengan tungau debu yang bisa masuk ke selaput lendir mata, hidung dan paru yang memicu terjadinya reaksi alergi.

Ukuran dari alergen kecoa ini berkisar antara 1-20 mikron. Untuk mendiagnosis alergi kecoa dilakukan dengan cara yang sama yaitu menggunakan tes alergi. Uji kulit merupakan salah satu cara yang paling akurat dan murah, selain menggunakan tes darah untuk mengetahui IgE terhadap kecoa.

3.Berisiko Menularkan Penyakit Saluran Cerna

dr Chabib Afwan saat menjadi Deputi Zoonosis Kementerian Koordinasi Kesejahteraan Rakyat pernah menjelaskan karena kecoak hidup di tempat-tempat yang kotor, maka berisiko menularkan penyakit saluran cerna, terutama diare. Kecoak juga dapat menyebarkan bakteri-bakteri seperti Salmonella dan sebagainya.

Sementara Dr drh Upik Kesumawati Hadi, MS, ahli parasitologi dari Departemen Ilmu Penyakit Hewan Institut Pertanian Bogor mengatakan kebiasaan kecoak membersihkan diri bisa membuat telur cacing yang menempel di permukaan tubuhnya masuk ke dalam tubuh kecoak, termasuk kuman dan bakteri yang banyak beredar di tempat tinggalnya.

Untuk mencegah penularan penyakit akibat kecoak, cara terbaik adalah menjaga hidup bersih dengan selalu mencuci tangan sebelum makan dan memastikan makanan disimpan di tempat tertutup. Yang tak kalah penting, kebersihan lingkungan harus selalu dijaga.
Foto: ilustrasi obat/thinkstock

Jadi Obat

Meski kecoak bisa menimbulkan penyakit, namun nyatanya binatang yang satu ini juga diyakini sebagai obat sejumlah penyakit. Konon sakit perut, sakit jantung dan liver bisa diobati menggunakan ekstrak kecoak.

Karena itu di China, ratusan industri farmasi mencari-cari kecoak diambil ekstraknya. Bahkan hal ini kemudan melahirkan peternakan kecoak di negeri tersebut.
Foto: Thinkstock
5.Sering Salah Masuk ke Kuping Manusia

Kecoak adalah salah satu binatang yang ditemukan sering nyasar di kuping manusia. Hal ini misalnya dialami pria yang hanya disebut Mr Li dari China. Dia terbangun di tengah malam karena telinga kanannya terasa sakit dan gatal.

Li kemudian mendatangi Chang'an Xiaobian Hospital, Dongguan, Provinsi Guangdong dan ditangani seorang dokter bernama Yang Jing. Ternyata di dalam kuping Li bersemayam kecoa yang panjangnya sekitar 0,3 inci. Yang mengejutkan, lebih dalam di lubang telinga terdapat 25 ekor bayi kecoa. Hii!